Pages

BAGAIMANA BERPACARAN MENURUT ISLAM

BAGAIMANA BERPACARAN MENURUT  ISALAM
Islam telah memberi pendidikan dan cara-cara yang terbaik dalam memilih jodoh(berpacaran). Kalau dipandang dari ajaran islam maka berpacaran itu bertujuan memilih pasangan  hidup yang akan dilangsungkan di jenjang pernikahan tetapi menurut pandangan para pemuda di jaman ini, berpacaran adalah suatu sarana untuk memenuhi  kebutuhan kasih sayang dan kadangkala sebagai pemuas nafsu belaka. Mereka beranggapan bahwa meskipun tidak serius atau tidak jadi kawin tidak apa-apa.

    Agama Islam telah mengatur bagaimana memilih jodoh  dana pasangan yang bisa menghindari dosa ,Kita sadari bersama bahwa seorang wanita yang dijadikan isteri adalah merupakan pelengkap dalam kesempurnaan hidup kaum pria yang memilihnya. Dalam memilih calon isteri harus dipertimbangkan secara matang. Didalam sebuah rumah tangga mau tidak mau seorang isteri berperan sebagai isteri tercinta yang setia, sebagai ibu dari anak-anak dan yang mengelolah rumah tangga.
    Islam mengatur dan memberi  arah bagaimana mencari isteri atu bagaimana seharusnya wanita yang kita kawini. Dalam hal ini Rasulullah memberi teori yang tak pernah usang sepanjang masa. Teorinya ialah sebagai berikut:
“Wanita itu dikawini karena empat perkara, yakni karena hartanya, karena keturunannya, karena kecantikannya dan karena agamanya. Pilihlah wanita yang beragama engkau akan selamat. (HR.Bukhari dan Muslim).
    Dari hadits tersebut diatas, dapatlah kita simpulkan bahwa dalam mencari calon isteri  itu harus memperhitungkan empat faktor. Pertama adalah pertimbangan soal kekayaan, Kedua soal keturunannya dan ketiga soal kecantikan serta terakhir soal agama. Sulit rasanaya mencari seorang wanita yang memenuhi keempat faktor tersebut. Namun kita harus menekankan kepada agamanya, kendatipun tidak kaya, kita boleh tertarik karena agamanya atau keturunannya, agama dan kecantikannya.
    Dan agaknya yang lebih prinsip adalah mempertimbangkan soal agama. Agama memang sangat penting dan harus diperhitungkan. Apabila kita tidak bisa memenuhi keempat syarat tadi, maka pilihan yang tidak boleh diabaikan ialah agama.kendatipun kita mendapatkan calon isteri yang tak cantik, tak kaya, dari keturunan biasa-biasa, tetapi mempunyai agama yang kuat, maka itulah yang kita pilih. Namau setidak-tidaknya kita harus berusaha minimal kecantikannya dan akhlah yang mulia. Sebab wanita yang cantik jika dipandang menyenangkan dan menimbulkan garitah seks, dan jika akhlaknya mulai akan patuh dan hormat kepada suami. Hal ini sesuai dengan hadits arasulullah yang diriwayatkan oleh Nasal: “Sebaik wanita adalah yang apabila kamu memandangnya akan senang, apabila kamu perintah ia akan patuh kepadamu, apabila kamu beri bagian ia akan menerimanya apabila kamu pergi  ia akan menjaga diri dan menjaga hartamu”.
    Berpacaran itu boleh dilakukan oleh laki-laki dan perempuan tetapi pada batas-batas yang wajar. Keduanya atau dari masing-masing pihak harus tetap menyadari bahwa mereka belumlah resmi menjadi suami isteri. Masing-masing harus sama-sama-sama menjaga jarak sehingga tidak sampai melakukan perbuatan zina atau yang dilarang dalam islam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar